Birrul Walidain 'Istiqamah Sa’ad bin Abu Waqas'
Istiqamah Sa’ad bin Abu
Waqas
Yang mendengar kisah ini
pasti bertasbih, subhanallah. Keistiqamahannya menjadi teladan dalam dakwah.
Birul walidain memberi
banyak hikmah.
Dialah Sa’ad bin Abi Waqas,
sahabat Rasulullah.
Sa’ad adalah seorang anak
yang taat pada ibunya.
Suatu haari ia memutuskan
menjadi seorang muslim sempurna.
Ibunya berang dan
membujuknya keluar dari agamanya. Sa’ad dengan santun menolak permintaan sang
bunda.
Sang ibu pun mogok makan dan
minum.
Ibunya mengancam tidak akan
makan hingga mati.
Sa’ad membujuk ibunya untuk
makan roti gandum.
Sayang, anak ibu itu tetap
tidak sehati.
Menjadi muslim adalah hal
terindah dalam hidup Sa’ad.
Walaupun hati ibunya kelabu,
Sa’ad pun tetap menjunjung
tinggi bakti pada sang ibu.
Ia tahu durhaka pada ibu adalah
tabu.
“aku tidak akan meninggalkan
akidahku, walau Bunda membenciku.”
Istiqamah Sa’ad kuat memluk
islam.
Ibundanya sadar anaknya tak
goyah walau dikecam.
Ingatlah, wahai kawan, jika
orangtua dan anak beda keyakinan, selama orangtua tidak menyuruh maksiat yang
menyesatkan, maka perintah mereka harus tetap dijalankan.
Kisah Sa’ad bin Abi Waqas
ini, teman, menjadi asbabun nuzul turunnya ayat Al-Quran.
Kamu tahu apa itu asbabun
nuzul itu, kan?
Asbabun nuzul adalah sebab
turunnya ayat Al-Qur’an.
Kawan, jangan engkau
bermaksiat pada Allah, ya. Jangan sampai engkau durhaka kepada orang tua.
Jadilah anak saleh dan
saleha.
Niscaya kau akan disayangi
semua.
Comments
Post a Comment