Resensi Novel 'IKHTIRAF SEKUNTUM MELATI'



RESENSI NOVEL ‘IKHTIRAF SEKUNTUM MELATI’

Assalamualaikum wr.wb
Kali ini saya akan menulis resensi sebuah novel berjudul ‘IKHTIRAF SEKUNTUM MELATI’. Karena adanya tugas sekolah yang mengharuskan setiap kelompok membuat resensi novel.

A.     Identitas Buku
Judul                          :           Ikhtiraf Sekuntum Melati
Penulis                       :           Mashdar Zainal
Editor                         :           Endah Wijayanti
Tahun Penerbit           :           2012
Tebal buku                 :           17,5 cm
Halaman                    :           330 Halaman


B.     Sinopsis

Sebuah ritme kehidupan. Tangan sang hidup telah mengantar Yasmin pada suatu sore yang jingga, di kaki langit, di atas kapal yang mengantar para penumpang berlayar dari teluk lampung ke pulau Jawa yang semakin ke timur. Angin semilir menghembus wajah Yasmin. Yasmin membentangkan kedua tangannya dan memejamkan kedua matanya. Yasmin merasakan yang dirasakan Rose dalam film Titanic, hanya saja bedanya dia dalam pelukan kekasih sedangkan Yasmin tidak.
Yasmin memliki seorang anak yang bernama Tabah. Yasmin memiliki anak bukan dengan menikah, tetapi karena perbuatan biadap ayah tirinya yang bernama Jayus. Yasmin memiliki rupa yang menawan, sehingga para kaum Adam akan terpikat melihat keindahan wajahnya.
Terkisah akan perjalanan Yasmin pada hari yang mendung. Pada hari naas itu, Yasmin tidak pergi kesekolah karena tidak enak badan. Emak sudah berangkat ke sawah bersama Jayus. Ketiga anak Jayus juga tak ada dirumah. Jadilah rumah besar Jayus itu sangat mengerikan, sepi, dan menakutkan bagi Yasmin. Perasaan tidak enak yang berlebihan menghantui Yasmin. Demi mendiamkan diri, Yasmin merebah dan membungkus diri dengan selimut tipis. Beberapa saat kemudian, Yasmin mendengar suara pintu yang terbuka, lalu sebuah ketukan di pintu kamarnya. Jantung Yasmin berdegub tidak enak. Jayus membawakan obat untuk Yasmin. Lalu dia menyodorkan obat itu kepada Yasmin. Setelah tablet itu berada ditangan Yasmin, Yasmin segera masuk ke kamar dan menarik daun pintu. Yang membuat Yasmin tersentas ialah tangan Jayus yang besar memegang daun pintu itu kuat-kuat sehingga Yasmin mengeluarkan tenaga yang sia-sia. Yasmin berteriak dan meronta-ronta. Jayus menyeret Yasmin ke kamar dengan kasar. Disaat itu pula kehancuran Yasmin terjadi. Dengan sigap, Jayus menyumpal mulut Yasmin dengan sarung bantal dan mengunci pintu dari dalam. Kemudian Jayus melucuti sebagian pakaian Yasmin yang basah oleh keringat perlawanan da air mata Yasmin. Dengan buas Jayusmulai memaikan tarian ditubuh Yasmin. Jayus  bersemangat menggali sumur penderitaan yang menyeret Yasmin kedalam kegelapan yang panjang. Lama semakin lama Yasmin melihat bahwa emaknya telah bersuamikan binatang hutan yang hanya memiliki perkebinatangan. Usai memuaskan ritual setannya, Jayus mengancam Yasmin, jika suatu saat Yasmin membuka cerita apa yang sudah terjadi hari itu.
Mulai hari itu pula kehancuran pada diri Yasmin. Benih yang sudah ditanamkan oleh Jayus  kian lama semakin membesar dan tidak bisa disembunyikan pada emaknya. Yasmin menjelaskan kepada emak bahwa ia diperkosa oleh preman pasar. Karena kejadian itu, Yasmin enggan keluar rumah, hingga beberapa bulan kemudian terdengar suara tangisan bayi laki-laki. Seorang anak yang berayahkan kakek. Yasmin memberi nama Tabah Zakariya pada bayinya. Sebagaimana tabahnya Nabi Zakariya yang tak gentar menjalani hidup dari tuhan.
Singkat cerita, Yasmin ingin terbebas dari masa lalunya. Yasmin jatuh cinta kepada Raihan. Raihan anak orang kaya yang memiliki ketampanan yang rupawan. Raihan menawarkan cinta yang tulus kepada Yasmin, tetapi Yasmin menolak dan tidak bisa menerima Raihan yang begitu baiknya, karena ada cerita masa lalu yang kelam dihidup Yasmin. Yasmin pun harus bisa menerima jika Raihan menikah dengan perempuan lain yang menjadi pilihannya.
Hari berlalu begitu saja, dimana Jayus berniat mengulang kejadian yang sama waktu itu. Yasmin mendengar suara pintu yang terbuka dan  melihat jayus berdiri dengan mata menyala bagai srigala yang menemukan mangsanya. Yasmin menarik daun pintu dengan kedua tangannya dan tenaga Yasmin sia-sia. Secepat kilat tangan Jayus mengunci kembali pintu. Jayus mendorong Yasmin, Yasmin terlempar ke atas tempat tidur. Jayus mendekati yasmin dengan wajah merah menyeramkan.
Yasmin menendang kaki Jayus hingga dia mundur beberapa langkah. Dengan sekuat tenaga Yasmin memberontak, mencakar lengan dan menendang perut Jayus. Jayus semakin beringas. Tangan Jayus yang satu mencekal kedua tangan Yasmin, dan yang satunya lagi mencekik leher Yasmin. Yasmin meronta dengan air mata yang berserakan. Ketika dekapan Jayus melonggar, Yasmin hantamkan kepala tinju tepat ke mata Jayus. Jayus terpental memegangi matanya menahan sakit. Jayus seperti seekor beruang kutub yang marah. Jayus melemparkan beberapa tamparan keras ke wajah Yasmin hingga mengeluarkan darah. Tanpa berpikir panjang, Yasmin menghantamkan batok kepalanya ke wajah Jayus yang berada tepat dibelakang kepala Yasmin. Jayus terjatuh sambil memegangi hidung. Dengan sangat cepaat tangan Yasmin meraih sebilah linggis yang tergeletak dibawah dipan dan menghantamkan ke pelipis Jayus hingga Jayus roboh ke tanah. Bercak darah mulai mengotori tangan Yasmin. Yasmin pun harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah ia lakukan pada Jayus, walaupun keadaannya Yasmin yang ingin menyelamatkan diri dari serangan Jayus. Warga membawa Yasmin ke kelurahan. Lalu Yasmin dibawa ke lembaga pertahanan perempuan.
Tiba-tiba seorang sipir datang menghampirinya, bahwa ada seorang pemuda ingin bertemu dengan Yasmin. Raihan tidak datang sendiri, ia membawa Tabah, malaikat kecil Yasmin. Raihan datang membawa kabar tidak baik bahwa emak telah meninggal sebulan lalu. Tabah tingga; di Yayasan Insan Krim yang berada di sebelah kantor kecamatan. Yasmin bersedih karena anak semata wayangnya hidup terlunta-lunta.
Tuhan punya rencana baik untunya. Yasmin akan tinggal di jeruji besi ini selama beberapa tahun kedepan. Yasmin mendapat bingkisan dari kakak Raihan, mbak Ainin. Selembar kain sutra berbentuk persegi berwarna putih melati terlipat cantik didalamnya. Ada sebuah kartu terselip diantaranya. Perlahan Yasmin membaca sebaris kalimat yang ditulis tangan. Kalimat itu adalah “kita tercipta karena putih cintanya dan cinta itu akan selalu seputih itu selamanya”.


Keunggulan   :
1.      Gaya bahasa penulisnya mudah dipahami dan terkadang pembaca akan tersenyum sendiri
2.      Seakan-akan pembaca akan terbawa ke suasana novel tersebut
3.      Teka-teki kehidupan seorang perempuan yang banyak terjadi didunia nyata.


Kelemahan    :
1.      Tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 15 tahun
2.      Tampilan Judul yang terdapat didalam novel kurang menarik.

Kesimpulan                :
            Salah satu novel kehidupan percintaan serta seluk beluk seorang perempuan. Memiliki rintangan hidup  yang rumit dan berliku-liku.

Saran  :
Tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 15 tahun.

Rekomendasi            :          
buat kalian-kalian khususnya wanita, wajib baca novel ini. Novel ini Cukup membuat hati pembaca deg-degan, menahan nafas, lalu Menghembuskan dengan kelegaan.


Terimakasih sudah singgah ke blog saya, apabila ada kesalahan dalam pengetikan atau yang lainnya, saya mohon maaf, karena penulis juga sedang dalam tahap belajar. Silahkan berkomentar dan memberi saran dengan bahasa yang sopan dan hal yang positif J terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

SPEAKER ( Pengertian,Penemu, Sejarah Singkat, Jenis-jenis Speaker, beserta Gambar, Lengkap!)

Soal dan Pembahasan tentang Sistem Operasi Jaringan kelas XI TKJ

Makalah Logaritma

Metode Ilmiah

Pengertian dan Definisi Seni Budaya